Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu Kabupaten Asahan (PEKAT-IB) Kabupaten Asahan akan terus mendampingi Nelayan tradisional untuk mendapatkan keadilan dalam hal penegakan hukum di konservasi.
“Kami akan terus mendampingi nelayan tradisional yang dirugikan akan penegakan hukumnya yang lemah, karena zona tangkap mereka diserobot kapal nelayan kerang atau keruk,” ungkap Ketua DPD PEKAT - IB Kabupaten Asahan, Syaid Muhsyi kepada wartawan , usai menerima kunjungan wakil nelayan tradisional, Kamis (29) / 3).
Dia melihat saat ini, persoalan konflik nelayan tradisional yang tidak diatasi dengan baik oleh pemerintah daerah dan para penegak hukum akan menimbulkan konflik horizontal di tengah-tengah masyarakat.
“Kami akan mengirimkan kain putih sepanjang 50 meter ini kepada pemerintah pusat, dan ini akan dikawal PEKAT-IB Asahan,” ungkap Syaid Muhsyi yang mengaku berkoordinasi dengan pimpinan organisasi di pusat.
Menyikapi keresahan ini, Syaid yang dikenal sebagai aktivis yg dikenal vokal dalam menyuarakan aspirasi masyarakat kepada pemerintah berharao agar persoalan ini dapat diurai dengan bijaksana dan para pelakunya dapat diberikan tindakan tegas.
“Bagi para nelayan, memang ada alat tangkap tank kerang yang dibolehkan, Namun jika mereka menggunakan alat tangkap yang tidak dibenarkan, maka lakukan penegakan hukum,” ungkapnya.
Persoalan yang paling mendasar saat ini, lemahnya penegakan hukum.
“Kami berharap dengan diangkatnya AKBP Untung Sangaji sebagai Dirpol Air, akan memberikan harapan baru bagi para nelayan untuk mendapatkan informasi hukum dan mampu bekerja secara profesional dengan orang-orang yang memiliki alat tangkap yang tidak sesuai dengan zona yang disepakati,” ungkapnya.
Bahkan bukan hanya Dir Pol Air, Kapoldasu sekalipun jika memang tidak mampu bertindak tegas dan bijaksana dalam hal melakukan penegakan hukum, kita PEKAT-IB Asahan akan meminta kepada Kapolri untuk mencopot Kapoldasu.
“Mari kita lihat bagaimana gebrakan yang dilakukan para penegak hukum,” ungkapnya dan mengatakan ini disampaikan dengan lantang semata-mata untuk menghindari konflik horizontal.
Ahmad Sofyan selaku Kepala Desa Silo Baru yang dipercayakan dengan jumlah penduduk tradisional di Kualo Silo, Kualo Tambun Tulang dan Desa Kuala Sei baru Kecamatan Tanjungbalai kepada para pengurus PEKAT-IB Asahan yang siap mendampingi secara tradisional dalam memperjuangkan penegakan hukum di konservasi.
“Terimakasih pada DPD PEKAT-IB Asahan, perjuangan ini semoga berhasil dan penegakan hukum dapat berjalan,” ungkap Ahmad Sofyan dan mengatakan, dia tidak akan mampu melakukan banyak hal jika sudah ratusan orang yang meminta untuk mencari keadilan.
Sumber: Akun Facebook Syaid Muhsyi
0 comments:
Post a Comment