Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Wednesday, 9 May 2018

5 Peristiwa Yang Terjadi Sebelum Soeharto Mundur 21 Mei 1998


Kamis, 21 Mei 1998 tepat pukul 09.00 WIB menjadi sejarah untuk Bangsa Indonesia. Presiden Soeharto secara resmi mengundurkan diri dari kursi presiden setelah berkuasa selama 32 tahun. Soeharto mundur digantikan oleh BJ.Habibie.

Saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI sejak saya melaporkannya pada hari Kamis, 21 Mei 1998, "kata Soeharto dalam pidato terakhirnya sebagai presiden Indonesia.

Sebelum Soeharto memutuskan mengundurkan diri, banyak yang penting terjadi. Berikut rangkumannya:

1. Krisis Moneter Melanda Indonesia


Krisis uang yang melanda seluruh Dunia berimbas kepada Indonesia. Krisis itu menjadi titik awal gerakan reformasi di Indonesia.

Tercatat pada akhir Januari 1998, nilai rupiah terpuruk di angka Rp 11.050. Krisis bahan pokok juga terjadi. Pengangguran pun semakin meningkat, dari 4,68 juta pada tahun 1997 menjadi 5,46 juta pada tahun 1998. Krisis itu juga yang merupakan tanggung jawab utama kepemimpinan.

2. Demo Besar Tuntut Soeharto Mundur


Gerakan ini mendapatkan momentumnya saat terjadinya krisis moneter pada pertengahan tahun 1997. Saat itu harga-harga kebutuhan melambung tinggi, daya beli masyarakat berkurang. Tuntutan mundurnya Soeharto menjadi agenda nasional gerakan mahasiswa. Ibarat gayung bersambut, gerakan mahasiswa dengan agenda reformasi mendapat simpati dan dukungan dari rakyat.

Mahasiswa pun melakukan aksi demonstrasi besar-besaran ke gedung DPR/MPR, termasuk mahasiswa Universitas Trisakti. Mereka melakukan aksi damai dari kampus Trisakti menuju Gedung Nusantara pada pukul 12.30 WIB. Namun aksi mereka dihadang oleh blokade dari Polri dan militer.

Demo besar menelan korban. Empat mahasiswa Trisakti tewas akibat tertembak.

3. Kerusuhan dan Penjarahan Di Mana-mana


Sementara itu kerusuhan, pembakaran dan penjarahan, diilangan dan terjadi pada 13-14 Mei 1998. Contohnya yang terjadi di Yogya Plaza yang kini dikenal Mall Citra Klender dibakar. 400 Orang dikabarkan tewas pada Mei 1998.

Mal Yogya di Klender Streaming hebat pada 15 Mei setelah dua hari berturut-turut menjadi target penjarahan warga. Tidak ada yang tahu bagaimana api bisa menyebar ketika masih ada orang yang berlomba di lantai dua dan tiga.

4. Harmoko Presiden Presiden Soeharto mundur


18 Mei 1998, sakit sekitar pukul 15.30 WIB, Harmoko di Gedung DPR, yang membahas mahasiswa, ketentuan demi persatuan dan kesatuan bangsa, ketua DPR, baik Ketua dan Wakil Ketua, Presiden RI Soeharto mengundurkan diri secara arif dan bijaksana.

Pidato Harmoko saat itu berlangsung gembira oleh ribuan mahasiswa yang mendatangi Gedung DPR. Namun kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, karena pada malam, pukul 23.00 WIB Menhankam / Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto menyebut bahwa Laporan Harmoko itu merupakan sikap dan pendapat individu, karena tidak dapat dilakukan melalui rapat DPR.

5. 14 Menteri Mundur Secara Bersama-Sama


Presiden Soeharto mengemukakan akan segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi, tapi kabar mengejutkan datang dari empat belas menteri di Kabinet Pembangunan ke-VII, yang menyatakan untuk mengundurkan diri secara bersama-sama dari jabatan mereka.

Ke empat belas menteri yang menandatangani 'Deklarasi Bappenas' tersebut antara lain adalah Akbar Tandjung, AM Hendropriyono, Ginandjar Kartasasmita, Giri Suseno Hadihardjono, Haryanto Dhanutirto, Justika S. Baharsjah, Kuntoro Mangkusubroto, Rachmadi Bambang Sumadhijo, Rahardi Ramelan, Subiakto Tjakrawerdaya, Sanyoto Sastrowardoyo, Sumahadi, Theo L. Sambuaga, dan Tanri Abeng.


Sumber: merdeka.com

0 comments:

Post a Comment