Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Tuesday, 21 November 2017

Ketika Kecelakaan Setnov Memunculkan Putri Diana, Infus Bayi dan Bakpao

Setnov ditahan KPK. 

Tersangka korupsi proyek e-KTP Setya Novanto mengalami kecelakaan di Jalan Permata Berlian, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Mobil Toyota Fortuner B 1732 ZLO yang ditumpanginya menabrak tiang listrik dan pohon.

Ketua umum Partai Golkar itu terluka. Dia langsung dibawa ke Rumah Sakit Medika Permata Hijau. Pengacara Setnov, Frederich Yunadi bilang dibawa pakai ojek. Tetapi polisi dan saksi mengatakan Setnov diangkut dengan sedan hitam.

Frederich mengatakan kliennya ditangani oleh empat dokter dan perawat khusus. Terdiri dari ahli jantung, internis, ahli syaraf dan ahli bedah.

"Di kepala bengkak, benjol besar, tangan luka berdarah. Benjol seperti bakpao," ujar Frederich di RS Medika, Kamis (17/11).

Fredrich menuturkan, dokter melakukan penanganan pertama dengan menghentikan pendarahan dan memberikan obat penurun tensi darah. Saat diperiksa tensi darah Setnov cukup tinggi hampir 190.

Foto Setnov terbaring di rumah sakit dengan cepat menyebar. Akun Facebook, dr. Wahyu Triasmara mengomentari foto Setnov yang terbaring di ruang IGD. Akun itu menulis infus warna kuning dipakai Setnov untuk bayi.

"Kami doakan Bapak Setnov lekas sembuh dari musibah yang beliau alami. Hanya saran sedikit buat teman sejawat yang bertugas merawat beliau mungkin jarum infusnya perlu diganti untuk yang dewasa karena setahu kami yang dipakai seperti untuk bayi/anak," tulis akun itu pada Jumat (17/11).

Hasil penelusuran, infus ukuran 24G warna kuning memang dikhususkan untuk bayi atau anak dewasa. Hal itu karena dipergunakan untuk ukuran vena kecil dan kulit yang tidak keras.

Fredrich tidak mau ambil pusing dengan komentar-komentar terhadap sang ketua DPR itu. Menurutnya, tidak masalah jika Setnov menggunakan infus berwarna kuning.

"Oh iya boleh saja lah, karena dia memang bayi kan, gitu aja. Dia sendiri kan bayi," ujarnya usai menemui Setnov di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Sabtu (18/11).

Selang satu hari perawatan Setnov dipindah ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Pihak Medika mengaku alat MRI (Magnetic Resonance Imaging) miliknya rusak. Setnov hanya dua hari di RSCM. Setelah itu dibawa ke rumah tahanan negara Klas I Jakarta Timur cabang KPK.

"Setelah dilakukan penilaian selama dua hari, kami tim dokter menilai Setya Novanto sudah tidak perlu lagi rawat inap," kata Dirut RSCM dr Czeresna Heriawan Soejono.

Banyak yang melihat kejanggalan dalam kecelakaan dialami Setnov pada Kamis (16/11) malam lalu. Namun polisi yang melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) menegaskan jika kejadian itu murni kecelakaan.

Fredrich pun membandingkan kecelakaan Setnov dengan insiden Putri Diana di terowongan di Pont de I'Alma, Prancis pada 31 Agustus 1997, 20 tahun lalu. Putri Inggris itu menabrak dinding lorong saat menumpangi Mercedes. Dia terluka parah dan meninggal dunia.

"Misalnya ya, contoh Ratu Diana. Dia pakai mobil mahal di dunia, paling aman di dunia, akhirnya dia lewat (tewas) kan. Jadi aman enggak aman tergantung situasi," kata Fredrich di RSCM Kencana, Jakarta Pusat, Minggu (19/11).

Fredrich menjawab keraguan banyak orang soal Setnov terluka parah karena menabrak tiang listrik. Apalagi, Setnov berada di dalam mobil sekelas Toyota Fortuner. "Dari semenjak kecelakaan sampai sekarang kondisinya muntah terus," katanya.

Setnov juga menjelaskan mengenai kecelakaan lalu lintas yang dialami. Dia pun menceritakan kalau dirinya mengalami luka-luka.

"Saya dari kemarin memang sudah niat untuk datang bersama-sama DPD (Golkar) I pukul 20.00 WIB, tetapi saya diminta untuk wawancara di Metro (TV) dan di luar dugaan saya ada kecelakaan sehingga saya selain terluka, terluka berat dan juga di kaki, di tangan, dan juga di kepala masih memar," ujar Setnov usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka di gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11) dini hari.

Novanto selesai menjalani pemeriksaan sekitar pukul 01.15 WIB. Ia dibawa ke gedung KPK pada Minggu (19/11) pukul 23.35 WIB dengan mengenakan rompi oranye.

Novanto pun tidak lagi menggunakan kursi roda saat seperti ia tiba di gedung KPK. Dia tampak berjalan dari lokasi pemeriksaan di lantai 2 meski tampak lemah dan masih mengenakan rompi oranye tahanan KPK.

Setnov pun membantah mangkir saat dipanggil KPK. Dia mengaku akan tetap menjalani proses hukum. "Saya tetap mematuhi masalah hukum dan apa pun saya tetap menghormati," tandasnya.
 
Sumber: merdeka.com

0 comments:

Post a Comment