Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Wednesday 15 November 2017

Mobil Dengan Pajak Rp 12.500 Per Tahun Ini Tak Dilepas Meski Ditawar Rp 125 Juta

"...hanya orang-orang tertentu dengan kocek dalam saja yang sanggup mengambil alih kepemilikan mobil tersebut..."

Bagi Anda yang masih memandang remeh mobil tua tampaknya harus berpikir ulang. Pasalnya di Kabupaten Temanggung terdapat salah satu mobil jenis Hijet 1000 yang sudah ditawar hingga ratusan juta rupiah. Seperti apa kisahnya?

Sekilas kendaraan roda empat jenis Hijet 1000 keluaran tahun 1985 milik Haji Jumino asal Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung dengan corak warna dominan biru dongker berplat nomor polisi AB 1630 MB ini tampak tak begitu istimewa.

Bahkan, jarang ada kalangan umum yang melirik, mengingat penampilannya memang kalah mentereng dengan mobil-mobil lain keluaran terbaru yang jauh lebih mengkilap.

Namun jangan salah, hanya orang-orang tertentu dengan kocek dalam saja yang sanggup mengambil alih kepemilikan mobil tersebut. Pasalnya, sang pemilik hanya akan melepas dengan banderol harga hingga ratusan juta rupiah.

Bukan tanpa alasan, jika dicermati secara lebih dalam, mobil klasik yang satu ini memang sengaja didesain dengan istimewa. Selain cat mengkilap, Haji Jumino juga menyulap ruang jok tengah dan belakang menjadi tempat istirahat yang begitu nyaman.

Ia melengkapinya dengan interior yang amat mewah. Mulai dari kursi dan bantal yang empuk bak sofa, karpet, gorden, full set sound system, AC, hingga elektronik mutakhir, yakni TV LED. Siapapun pasti bakalan betah berlama-lama berada di dalamnya.

Usut punya usut, ternyata mobil Hijet 1000 ini merupakan salah satu anggota resmi Bolo Sewu Magelang untuk anak cabang Temanggung. Sebuah komunitas tempat berkumpulnya para pecinta mobil Hijet 1000.

Ketua Bolo Sewu Magelang, Maryanto (52) menjelaskan, jika ditakar dengan harga normal, mobil unik tersebut berada pada kisaran Rp 35 juta. Namun demikian, dengan sistem modifikasi yang terbilang glamor ini, Haji Jumino mengaku tidak akan melepasnya, kendati pernah ditawar hingga Rp 125 juta.

“Memang Hijet 1000 milik Haji Jumeno menjadi salah satu anggota kami yang memiliki banderol harga fantastis. Jarang ada yang berani menawar kalau memang tidak benar-benar tertarik,” katanya.

Sementara itu, Ketua Bolo Sewu Temanggung, Subiyanto, menambahkan, komunitas Bolo Sewu sendiri hingga saat ini telah memiliki anggota lebih dari 80 orang, gabungan dari Temanggung dan Magelang.

Ia mengaku, hijet sendiri dipilih selain karena mesin yang terkenal bandel, irit bahan bakar, mudah dalam perawatan, serta mudah mencari suku cadang atau onderdil, akan tetapi juga memiliki tarif pajak yang amat rendah.

“Percaya atau tidak, salah satu hijet milik anggota Bolo Sewu hanya memiliki besaran pajak sebesar dua belas ribu lima ratus rupiah per tahun,” pungkasnya.

Sumber: merdeka.com

  

Merasa artikel ini menambah pengetahuanmu? Jangan ragu SHARE juga ke teman-temanmu! Membagikan informasi yang bermanfaat juga termasuk amal baik lho.
Untuk informasi menarik dan bermanfaat lainnya, LIKE Fanspage kami.

0 comments:

Post a Comment