Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Monday 13 November 2017

Kue Buah Robert Falcon Scott Ditemukan Awet Tertutup Es Antartika

Kue Robert Falcon Scott

Tim ekspedisi lembaga Perwalian Warisan Antartika berasal dari Selandia Baru berhasil menemukan sebuah kue buah (fruit cake) peninggalan mendiang penjelajah asal Inggris, Robert Falcon Scott. Kue berusia 106 tahun itu masih terlihat awet dan kemungkinan sebagian masih bisa dimakan.

Dilansir dari laman New York Times, Senin (14/8), tim penjelajah menemukan kue itu di sebuah bangunan tertua dibuat oleh penjelajah Norwegia pada 1899. Kemudian, dalam ekspedisi Terra Nova pada 1910 sampai 1913, di Tanjung Adare, Scott dan kelompoknya menggunakan bangunan itu sebagai markas utama.

Sayang dalam perjalanan kedua ke Antartika, Scott harus menempuh perjalanan berat. dikalahkan oleh penjelajah Norwegia, Roald Amundsen, dengan selisih waktu 33 hari. Nahas pada 1912, Scott dan timnya terjebak cuaca buruk. Masing-masing dari mereka juga mengalami kerusakan jaringan kulit akibat suhu dingin (frostbite), kelaparan, dan kesulitan mendirikan tempat berlindung. Alhasil, Scott dan sebagian besar anggota kelompoknya tewas. 




Kue itu ditemukan tertutup es tebal, dan masih terbungkus kertas serta diletakkan di dalam kemasan kaleng besi campuran. Kue itu dibuat oleh perusahaan kudapan asal Inggris, Huntlet & Palmers. Menurut manajer program ekspedisi, Lizzie Meek, saat ditemukan keadaan kue itu masih terlihat utuh dan baik.

"Hanya ada sedikit bau tengik mentega, di samping itu kue itu terlihat baik dan dari aromanya sepertinya masih bisa dimakan. Suhu ekstrem di Antartika telah membantu proses pengawetan kue. Sangat mengejutkan melihat kue itu bisa awet," kata Lizzie.

Menurut Lizzie, kue itu adalah salah satu artefak dikumpulkan timnya dari dua lokasi perkemahan. Mereka sudah bekerja sejak Mei tahun lalu, dan sudah berhasil mendapatkan sekitar 1500 artefak.

Pertanyaan muncul soal mengapa para penjelajah memilih membawa bekal kue buah buat ekspedisi ke Antartika. Lizzie menyatakan bahan-bahan terkandung di dalam kue buah bisa menambah tenaga manusia di bawah cuaca ekstrem. Dan kue itu masih masuk dalam daftar perbekalan di masa modern seperti saat ini, meski sudah ada beragam makanan lain yang dianggap memiliki kandungan energi tinggi. 


 "Kue buah sangat populer di kalangan orang Inggris saat itu, dan masih tetap sama sampai saat ini. Tinggal dan beraktivitas di Antartika mengharuskan manusia mengkonsumsi makanan dengan kandungan lemak dan gula yang tinggi. Dan kue buah sangat pas untuk itu, apalagi ketika disajikan bersama dengan secangkir teh," ujar Lizzie.

Beberapa benda lain berhasil dikumpulkan dalam ekspedisi berakhir Juli lalu adalah bermacam perkakas, pakaian, daging yang sudah membusuk, ikan, serta sejumlah selai. Semuanya diterbangkan ke Christchurch, Selandia Baru, dan akan dirawat di laboratorium Museum Canterbury. Lizzie menambahkan, timnya akan kembali ke Antartika buat merenovasi bangunan tertua dan satu-satunya peninggalan penjelajah Norwegia di Tanjung Adare. Nantinya jika kelar, sejumlah artefak ditemukan bakal dikembalikan ke bangunan itu. Kecuali kue buah itu yang dianggap sangat rentan rusak, maka penanganannya sangat hati-hati.


 Sumber: merdeka.com

0 comments:

Post a Comment