Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Sunday, 5 November 2017

Mobil Listrik Toyota Gunakan Ban tanpa Angin


Banyak perusahaan telah menunjukkan konsep ban tanpa angin, dan Polaris menjadi satu-satunya perusahaan yang mengomersilkan ban ini. Namun teknologinya belum memproduksi secara massal di sektor otomotif.

Untuk itu, pada mobil listrik masa depan Toyota akan menggunakan ban tanpa angin, untuk membantu mengimbangi kenaikan berat yang dikaitkan dengan motor listrik dan kemasan baterai yang menyertainya. Chief engineer Toyota Takao Sato menjelaskan ban konseptual tanpa angin pada Bloomberg, yang dilansir dari Business Insider, Ahad (5/11). Pertama kali diperlihatkan pada konsep Fine-Comfort Ride, yang diresmikan di Tokyo Motor Show 2017 pekan lalu, dan terdiri dari sebuah band karet yang mengelilingi plastik-aluminium.

Chief engineer mengatakan, perkembangan masa depan kemungkinan akan membantu mengurangi berat keseluruhan ban. Secara khusus, Sato percaya bahwa kemajuan ini dapat memangkas 11 pound per ban, yang akan menandai penurunan yang signifikan dibandingkan dengan ban saat ini.

Penurunan berat penting untuk memastikan mobil listrik melaju setiap milnya dari berbagai kemasan baterai. Semakin berat baterai dan motor listrik berdaya, semakin rendah kisaran keseluruhannya.

Sumitomo Rubber membantu Toyota mengembangkan ban tanpa angin, dan perusahaan tersebut mengatakan bahwa mereka sedang mengujinya di mobil kei dan golf cart di Jepang. Belum ada perusahaan yang melakukan uji coba besar-besaran untuk mobil penumpang reguler, walaupun Sumitomo mengatakan ban tersebut akan bekerja dengan tipe kendaraan apapun.

Salah satu tantangan yang dihadapi Toyota dan Sumitomo dalam pengembangan ban pengap adalah rolling resistance. Resistansi ban tanpa angin sekitar 10-20 persen lebih buruk daripada ban modern, menghemat efisiensi kendaraan yang menempel padanya.

Sato berharap, kemajuan ini akan membantu membuat ban tanpa angin menjadi alternatif yang lebih baik untuk ban yang terisi udara, dan diharapkan akan siap sekitar 2025 mendatang.

Sumber: republika.com

0 comments:

Post a Comment