Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Monday 11 September 2017

Bendera Merah Putih Dilecehkan, Massa Sweeping Mes Pekerja Asing Tol Cisumdawu Semedang


Massa melakukan sweeping di mes pekerja terowongan Tol Cisumdawu, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten Sumedang, untuk mencari pelaku pelemparan bendera merah putih, Minggu (10/09/2017).

Massa yang merupakan gabungan berbagai organisasi ini, melakukan sweeping ke setiap ruangan di mes yang menjadi tempat para pekerja beristirahat disela melakukan pekerjaan pembuatan terowongan. Lalu mereka memaksa para pekerja yang terdiri dari para pekerja asing berkewarganegaraan China ini untuk keluar kamar dan disuruh berbaris di lapangan tengah mes untuk memastikan tidak ada yang menyembunyikan pelaku.

“Keluar! Keluar! Bawa passport dan dokumen!” teriak massa sembari memaksa para pekerja asing tersebut keluar.

Satu di antara mereka bahkan tak dapat menahan emosi dan berteriak-teriak menggunakan kata-kata kasar dan rasis.

Sebelumnya, pihak kepolisian bersama tentara telah lebih dulu melakukan pemeriksaan ke tiap kamar di mes tersebut untuk mencari keberadaan pelaku. Namun rupanya massa belum puas dan mensweeping kembali setiap kamar untuk memastikan sendiri keberadaan pelaku.

Mes tersebut hanya berjarak sekira 300 meter dari lokasi insiden pelemparan bendera ke tanah yang terjadi di gerbang lokasi proyek. Sweeping mess pekerja proyek terowongan tol Cisumdawu tersebut merupakan buntut dari dugaan pelecehan bendera merah putih oleh pekerja asing di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu.

Hal tersebut diceritakan Dede Tarmedi (40), penjaga keamanan proyek terowongan Tol Cisumdawu sekaligus saksi mata insiden tersebut, ketika ditemui Otoritasnews-Jabar di lokasi proyek terowongan tol Cisumdawu, Desa Cigendel, Kecamatan Pamulihan, Minggu (10/09/2017).

“Kejadiannya sekitar 08.30 WIB , di gerbang itu (proyek terowongan) ada dua bendera, memang menghalangi sedikit, tiba-tiba seorang pekerja asing melepaskan bendera pertama dari besi yang menjadi tiangnya dan melemparkannya ke tanah,” ujar Dede Tarmedi.

“Di situ saya marah, itu bendera negara saya dilempar ke tanah,” ujar Dede.

Dede kemudian menegur pekerja tersebut dan memintanya untuk meminta maaf sekaligus memberi sanksi yaitu hormat pada bendera merah putih.

“Yang bikin marah itu kenapa harus dilempar, padahal bisa diberikan ke saya saja,” ujar Dede Tarmedi.

Saat ini, beberapa organisasi masyarakat bersama warga mendatangi lokasi proyek terowongan Tol Cisumdawu untuk menuntut kejelasan dan permintaan maaf, terkait kejadian pelemparan bendera merah putih tersebut.

Proses mediasi antara perusaan MCC selaku perusahaan yang mengerjakan proyek terowongan, dan warga bersama beberapa organisasi masyarakat Sumedang tengah berlangsung.

Dari hasil klarifikasi, pekerja asing tersebut sudah menghilang. Hal tersebut diduga karena pelaku, yang merupakan pekerja asing atas nama Chenapa (40), warga negara China, takut diamuk massa.

Menurut pantauan Otoritasnews-Jabar di lokasi kejadian, Minggu (10/9/2017), baik kepolisian maupun massa gabungan dari beberapa organisasi masyarakat masih berkumpul di mes yang berjarak sekira 300 meter dari lokasi kejadian.

Sayangnya, baik Kepolisian maupun anggota Koramil Pamulihan tidak mengetahui dimana pelaku saat ini. Bahkan perusahaan yang menaungi pekerja asing asal China tersebut, PT MCC , tidak mengetahui di mana pelaku.

“Belum tahu posisinya, masih dicari pelakunya,” ujar Iptu Agus Permana, Kapolsek Pamulihan.

0 comments:

Post a Comment