Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Tuesday 19 September 2017

MARKONI KOTTO : Kisruh Kebangkitan PKI di Indonesia Ada Campur Tangan Asing


Partai Komunis Indonesia (PKI) adalah sejarah kelam yang tidak boleh sampai terulang lagi di negera tercinta kita ini.

Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Pembela Kesatauan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB), H Markoni Kotto, menanggapi kisruh yang terjadi terkait adanya isu kebangkitan PKI yang baru-baru ini terjadi.

“Saya dengan tegas menolak adanya kegiatan apapun yang berbau PKI,” tegas Markoni saat ditemui tim Otoritasnews.com di ruang kerjanya, Selasa (19/09/2017).

Beliau mengutuk siapa saja oknum-oknum yang pro dan mendukung bangktinya partai berlambang palu arit ini.

Beliau sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantio, dengan upaya-upayanya yang mencegah terjadinya kebangkitan PKI yang akan memecah belah bangsa.

“Kader bangsa harus siap menghadapi upaya-upaya yang merongrong kewibawaan bangsa. Hal ini seperti yang disampaikan juga oleh Panglima TNI Jendral Gatot Nurmantio terkait Proxy War,” katanya.

Markoni juga mengimbau kaum muda generasi bangsa untuk mengambil pelajaran dari pemutaran kembali film G30/SPKI.

“Film G30/SPKI bukan hanya sebagai tontonan, tapi jadikan tuntunan dan pelajaran. Kalau sampai melupakan sejarah tersebut, tunggu sampai datangnya kehancuran,” ungkap Markoni.

Markoni juga mengendus adanya campur tangan asing (Eropa, Amerika dan China) dalam propaganda kebangkitan PKI tersebut, yang tujuan akhirnya menghancurkan kesatuan bangsa.

“Selam ini kisruh PKI sudah tidak ada. Jangan sampai ini dimanfaatkan pihak asik untuk memecah belah kesatuan bangsa,” terangnya.

Beliau menegasakan sekali lagi bahwa apapun kegiatan yang berbau PKI harus dilawan bahkan ditiadakan.

“PKI adalah organisasi terlarang yang sudah jelas tercantum dalam Tap MPRS tahun 1966. Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu menjaga tetap tegaknya negara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 45 dari ancaman PKI,” tutup Markoni.

0 comments:

Post a Comment