Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Wednesday, 27 September 2017

Pekat IB Asahan Minta Seluruh Aparat Bersinergi, Pil PCC Ancam Generasi Muda.

Syaid Muhsyi dan Efrianto Rany saat mengikuti Kegiatan
Rapimnas di Bandung beberapa waktu lalu

Dewan Pimpinan Daerah Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (Pekat IB) Kabupaten Asahan, meminta aparat penegak hukum diwilayah Kabupaten Asahan untuk membangun Sinergitas yang baik dalam memberangus peredaran narkoba, maupun obat-obat sejenisnya yang dapat mengancan generasi muda.

“Tidak boleh ada ego antara seluruh unsur aparat dinegeri ini. Negara kita sedang dijajah oleh kekuatan asing saat ini. Apalagi baru-baru ini pil Caffeine dan Carisoprodol (PCC) yang telah menelan korban di beberapa daerah di Negara ini,” ungkap Syaid Muhsyi, Ketua DPD Pekat-IB Asahan, yang di aminkan oleh Efrianto Rany, Sekretaris DPD Pekat-IB Asahan seusai mengikuti RDP di Kantor DPRD Kabupaten Asahan, Senin (25/9/2017).

Wilayah Asahan, bukan tidak mungkin bisa sebagai pintu gerbang masuknya barang haram itu perlu diberikan perhatian serius bagi penyelenggara di Republik ini.

“Betapa kita dikejtukan beberapa waktu lalu, anak-anak yang merupakan aset bangsa ini menjadi korban dari PCC, dan aksi celat dari pihak kepolisian juga menangkap serbuk yang akan dijadikan bahan pil PCC tersebut,” terangnya.

Syaid melanjutkan, semua pihak harus bisa membangun kerja sama yang baik dalam memberantas peredaran narkoba dan barang-barang sejenisnya, mengingat Asahan merupakan bisa jadi salah satu pintu Gerbang masuknya barang-barang harap tersebut bahkan dulunya juga sempat ada Pabrik Narkoba yang berkedok Home Industri di Ibu Kota Kabupaten Asahan ini.

“Polri, BNN, TNI, beserta kelompok masyarakat yang ada harus bisa membangun kerja sama yang baik, tanpa kerja sama yang baik, maka mustahil kita bisa memberabtas persoalan ini. Kerja sama bukan hanya sekedar ucapan, tapi harus dibuktikan dengan aksi nyata,” imbuhnya.

Dengan kerja sama yang baik, maka informasi peredaran Narkoba dan PCC dengan bebas, dapat kita ungkap secara bersama-sama.

“Saya berharap kerja sama juga harus dibangun. Mulai dari Kelompok LSM, Ormas maupun Perguruan Tinggi yang ada di Kabupaten Asahan ini,” harapnya.

Sebelumnya, pada Jumat (15/09/2017), jajaran Kepolisian Polres Bintan berhasil membongkar upaya penyelundupan serbuk narkoba yang menyerupai narkoba jenis Flakka sebanyak 12 ton.

Barang haram yang hendak dibawa ke Jakarta itu masuk melalui Batam tujuan Bintan dengan tujuan akhir ke Jakarta.

Dari hasil tes Laboraturium Forensi Polda Sumut di Medan, serbuk itu mengandung tiga zat, yakni Dekstrometorfan, Triheksifenidil dan Carisoprodol (kandungan zat pada Flajka).

Rencananya serbuk itu akan dijadikan untuk obat Paracetamol, Caffeine dan Carisoprodol (PCC).

“Jadi serbuk itu untuk buat obat PCC. Efek obat ini bila digunakan berlebihan menimbulkan gangguan kepribadian dan berperilaku seperti zombie.

0 comments:

Post a Comment