Panorama Gunung Agung.
Beberapa hari terakhir Bali semakin sering diguncang gempa dengan skala besar. Semalam, gempa cukup besar dirasakan sekitar pukul 21.54 WITA dengan kekuatan 3,5 SR. Gempa berpusat di 8.27 LS - 115.64 BT (17 kilometer timur laut Karangasem). Guncangan terasa besar karena dorongan dari magma di permukaan menuju puncak kawah Gunung Agung.
Kepala Sub Bidang Mitigasi Gunung Api Wilayah Timur Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Devy Kamil Syahbana memberikan penjelasannya. "Saat gempa terjadi intrusi magma ke permukaan sebesar 486.575 meter kubik," tutur Devy, Sabtu (2/11).
Dengan tingginya kekuatan magma permukaan kawah, setiap gempa terasa sangat kencang. Karena itu, dia mengingatkan semua pihak agar mewaspadainya. Aktivitas kegempaan yang makin meningkat merupakan fenomena yang sama seperti saat letusan Gunung Agung pada 1963.
Sejak kemarin hingga hari ini Gunung Agung tampak tenang. Bahkan secara visual hanya tampak asap tipis yang keluar dari puncak kawah. "Sejak kemarin gunung terlihat tenang. Tidak lagi tampak asap hitam pekat yang disemburkan," jelasnya.
Meski gunung berketinggian 3.142 mdpl itu tampak tenang, namun dari hasil pemantauan satelit, efusi lava masih terus terjadi.
"Pemantauan kami dari satelit pertumbuhan lava di dalam kawah masih terus berlangsung. Oleh karena itu, kita harus siap siaga, jangan lengah," ujar Devy.
Dia menyebut ketika lava sedang bertumbuh memang yang tampak hanya asap putih di permukaan kawah. "Karena dia berupa material magma yang fresh. Jadi, stream dari magma baru. H20, salah satugas yang dikandung magma ketika dia berinteraksi dengan udara di sekitarnya akan berwarna putih. Namun sampai saat ini masih erupsi," jelas Devy.
Sumber: merdeka.com
0 comments:
Post a Comment