Jokowi di NTB.
Belakangan ini nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ikut arus pusaran konflik Partai Golkar. Plus setelah Jokowi disebut-sebut menerima nomor pengurus DPD I Partai Golkar di Israna Bogor, Kamis (30/11). Airlangga Hartarto yang digadang-gadang sebagai salah satu calon ketua umum Partai Golkar, mengajak para pengurus partai yang ada di daerah untuk mencekal Presiden. Tujuannya, agar pengurus daerah minta ijin restu pada Jokowi untuk memuluskan jalan Airlangga menuju kursi Ketua Umum partai.
Pertemuan membahas pencalonan Airlangga sebagai calon ketua umum dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar. Jokowi disebut telah memberi izin dan terbang kepada Airlangga untuk menjadi orang nomor satu di Partai Golkar. Sebagai pembantu Presiden, Airlangga telah meminta Ketum Golkar kepada Jokowi.
Bahkan, para pengurus daerah ini juga lawan Jokowi untuk hadir dalam munaslub melengserkan Setya Novanto dari kursi ketum Golkar. Ketua DPD I Golkar Sulawesi Tenggara, Ridwan Bae mengatakan Jokowi hanya tertawa saat diminta hadir ke munaslub. "Dia (Jokowi) ketawa-ketawa saja," kata Ridwan saat dihubungi, Kamis (30/11).
Dia menuturkan, Jokowi sempat menitipkan pesan pada pengurus partai. Dia selamat di Golkar tidak berlarut-larut dan harus segera terjaga. Jokowi tidak ingin kekisruhan partai politik.
"Dia hanya berharap parpol-parpol di Indonesia tidak terkecuali Golkar, jangan sampai ada kekisruhan," ucap Ridwan.
Politikus Golkar Yorrys Raweyai juga membenarkan pertemuan pimpinan-pimpinan DPD dengan Jokowi. Mereka meminta Jokowi merestui Airlangga Hartarto menjadi ketua umum baru Partai Golkar menggantikan Setya Novanto.
"Minta izin kepada Jokowi untuk secara eksplisit menyampaikannya, dan agar mereka dapat hadir dalam Munaslub," kata Yorrys.
Sebelum bertemu dengan para pengurus DPD, Jokowi sudah dibawa-bawa dalam upaya 'melengserkan' Novanto. Yaitu saat dua calon ketua umum Airlangga Hartarto dan Idrus Marham sama-sama pernah mendapat restu dari orang nomor satu di negeri ini. Airlangga yang juga bersyarat Menteri Perindustrian kabinet kerja Jokowi-JK, beberapa hari yang lalu telah bertemu Presiden. Dia berbicara soal pencalonan diri sebagai ketua umum partai. Dalam pertemuan itu, Airlangga mendapat izin Jokowi.
Tak mau kalah dari Airlangga, Idrus juga telah meminta restu kepada Presiden Jokowi. Idrus mengaku telah bertemu Jokowi untuk menyampaikan niatnya menjadi orang nomor satu di Golkar. Dia meyakini Jokowi akan memberi dukungan.
Komunikasi politik yang dilakukan Golkar dengan Presiden Jokowi di tengah konflik internal, suka perhatian lawan politiknya. Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon memandang wajar jika Presiden Jokowi menerima semua tamu. Termasuk pimpinan-pimpinan DPD I Partai Golkar. Tapi dia menyindir dengan menyebut Jokowi tepat jika menjadi ketua partai berlambang pohon beringin menggantikan Novanto.
"Kita enggak tahu silaturahmi boleh-boleh saja. Kalau mau jadi Ketua Golkar juga bagus-bagus saja," kata Fadli.
Kehadiran Jokowi di pusaran konflik Golkar, bisa berbahaya. Pengamat Politik dari Universitas Paramadina Hendri Satrio mengingatkan Jokowi agar berhati-hati karena tidak disebut 'bermain api' oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Apalagi, Jokowi terlihat tak lagi malu-malu ikut campur dalam masalah internal Partai Golkar.
"Tentu ada keuntungan besar, Pak Jokowi harus hati-hati juga, jangan sampai Pak Jokowi dibilang main api oleh PDIP," kata Hendri dalam diskusi publik bertajuk 'Munaslub: Golkar Masa Depan, Harapan dan Tantangan' di Jalan Kapten Tendean, Jakarta.
Sumber: merdeka.com
0 comments:
Post a Comment