Menteri Kabinet Jokowi.
Hasil survei Indikator menunjukkan masyarakat puas dengan kinerja pemerintahan Jokowi-JK. Dari 1.220 responden, sebanyak 68,3 persen menyatakan puas. Sementara, 29,5 persen menyatakan ketidakpuasan.
Peneliti Indikator Burhanuddin Muhtadi menyebutkan, tingkat kepuasan menanjak konsisten dalam satu tahun terakhir sejak Maret 2016. Ada sedikit fluktuasi, namun masih dalam rentang error survei.
Tingkat kepuasan itu juga mendukung tingginya keyakinan publik kepada Jokowi ke depannya. 72,6 persen menjawab yakin dengan rincian 60,2 persen cukup yakin dan 12,4 persen sangat yakin. Sementara 22,6 persen menunjukkan tidak yakin dan 4,8 persen tidak tahu.
"Ini sebuah modal psiko-politik penting sebagai dukungan pada kepemimpinan nasional terlepas banyaknya masalah yang dihadapi bangsa ini," kata Burhan.
Burhanuddin menilai jumlah itu didasari kerja pembangunan infrastruktur oleh pemerintah. Tingkat kepuasan itu berasal dari membangun jalan umum sebanyak 72 persen, perbaikan layanan kesehatan terjangkau sebanyak 65 persen, pembangunan sarana transportasi umum sebanyak 60 persen dan pembangunan jalan tol luar Jawa sebanyak 56 persen.
Menjelang 3 tahun usia pemerintahannya, para anak buah Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla pun ramai-ramai membeberkan hasil kerja mereka. Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah prestasi yang mereka banggakan.
Pembangunan Tol Akses Pelabuhan Tanjung Priok.
Menteri Koordinator bidang Perekonomian Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pembangunan infrastruktur paling banyak dilakukan pada zaman pemerintahan Jokowi-JK. Salah satunya adalah pembangunan jalan tol secara merata di seluruh wilayah Indonesia.
"Pembangunan tol sekarang ini kalau kita lihat selama zaman Pak Joko Widodo 3 tahun sudah dibangun 568 kilometer. Kalau dibandingkan yang lain masih lebih paten ini," ujar Menko Luhut.
Jokowi Pimpin Ratas Soal Pariwisata di Istana Bogor.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan selama tiga tahun pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sektor pariwisata cukup menggembirakan. Pariwisata menyumbangkan 10 persen PDB nasional dan merupakan nominal tertinggi di ASEAN.
Sektor pariwisata nasional kini menjadi primadona baru bagi pembangunan nasional. Sumbangan devisa maupun penyerapan tenaga kerja dalam sektor ini amat signifikan bagi devisa negara. Bahkan, diperkirakan pada 2019 sudah mengalahkan pemasukan devisa dari industri kelapa sawit (CPO).
"Tahun 2019, industri pariwisata diproyeksikan menjadi penghasil devisa terbesar di Indonesia yaitu USD 24 miliar, melampaui sektor migas, batubara dan minyak kelapa sawit. Dampak devisa yang masuk langsung dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat," jelasnya.
Jokowi Bagi-Bagi BukuTulis.
Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) bakal memasuki usia tiga tahun pada 20 Oktober 2017. Banyak pencapaian yang sudah dilakukan, salah satunya pembagian sertifikat tanah.
Alhasil, program pemerintah dalam memberi kepastian hukum hak atas tanah dan legalisasi aset, dengan mempermudah penerbitan sertifikat tanah, banyak diapresiasi.
"Ya bayangkan saja, ada orang yang harus menunggu selama 40 tahun mengurus sertifikat hak milik, akhirnya baru terwujud sekarang dan itu gratis," ujar Ketua Panitia Rembuk Nasional Firdaus Ali.
Bioskop XXI Paragon Mal Solo.
Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Triawan Munaf, mengungkapkan selama 30 tahun industri perfilman Indonesia tertutup untuk asing. Hal ini berubah semenjak pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) yang membuka industri perfilman untuk investor asing.
Menurutnya, Indonesia butuh campur tangan asing untuk kemajuan industri perfilman dalam negeri. "Selama 30 tahun lebih investasi pada bidang perfilman itu tertutup untuk investor asing padahal industri maupun teknologi (perfilman) itu adanya di luar (negeri), mereka sudah lebih maju, karena itulah dibuka investasi ini untuk film," katanya.
Triawan menjelaskan, kemajuan industri perfilman juga sangat penting untuk perekonomian nasional. Sebab, melalui sebuah film bisa membantu kemajuan suatu wilayah, misalnya ikut mempromosikan pariwisata.
"Film Laskar Pelangi meningkatkan wisata di Belitung juga film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang kemudian menjadi daya tarik wisata di Yogyakarta," ujarnya.
Nelayan Demo Larangan Cantrang.
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, dalam tiga tahun masa pemerintahan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK), pemerintah telah berhasil menjaga keberlanjutan sumber daya ikan dan lingkungan. Dalam waktu tiga tahun masa pemerintahan Jokowi-JK, pihaknya juga menerapkan penggunaan alat penangkap ikan yang ramah lingkungan serta melakukan pengukuran ulang kapal yang tidak sesuai.
"Terkait itu, pemerintah telah mengganti 237 unit alat tangkap yang dilarang. Sebanyak 1.707 unit kapal, hasil ujur ulang," jelasnya.
Sumber : merdeka.com
0 comments:
Post a Comment