Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Tuesday 31 October 2017

Rampas Hak Rakyat, PEKAT IB Sumbar, Akan Usir PT. PMJ

Perwakilan Nagari Kinali dan Simang Tigo Syahrul Ramadhan Tanjung Sinaro, foto bersama Ketua Umum Pekat IB Sumbar dicoba di level, saat ini Markas Besar DPW PEKAT IB Sumbar

Menindaklanjuti kesepakatan atas perampasan hak tanah ulayat oleh PT. Primatama Mulia Jaya (PMJ), diwilayah Nagari IV Koto Mandiangin Kinali Kecamatan Kinali serta Nagari Luhak Saparempek Simpang Tigo Koto Baru, Kecamatan Luhak Nan Duo, Kabupaten Pasaman Barat, Syahrul Ramadhan Tanjung Sinaro, Selaku Pucuk Adat Simpang Tigo Koto Baru Basa Luhak Saparampek, yang menjadi anggota inisator, penertiban Markas Besar Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Pembela Kesatuan Tanah Air (PEKAT) Indonesia Bersatu (IB) Provinsi Sumatera Barat, Kawasan Gor H. Agus Salim, Kota Padang, Sumatera Barat, Senin (30/10)

Dalam pertemuan yang dihadiri langsung oleh Ketua Umum DPW Pekat IB Sumbar, Berri Boer ini, tertumpang jelas harapan dan keinginan masyarakat kedua Nagari tersebut atas atas tanahnya yang digantikan oleh pihak PT PMJ.

"Sengaja kami kunjungi markas Pekat IB Sumbar, guna menyakinkan diri serta banyak meminta kepada ormas yang memiliki komitmen ini, kiranya menginginkan kami untuk membantu dalam menyelesaikan sengketa tanah ulayat kami yang dirampas oleh PT. PMJ yang sudah berlarut-larut ini. Segala upaya sudah kami tempuh, bahkan memohon bantuan dari tingkat bawah hingga kepresiden langsung. Memang ada tanggapan dari tempat kami memohon itu, karena itu tidak ditindaklanjuti, maka PT. PMJ ini terus saja mengangkangi dan menganggab semuanya itu sebagai sampah, "jelas Syahrul kepada Otoritasnews.com

Lebih lanjut dijelaskan Syahrul, apa yang dilakukan PT. PMJ ini sudah di luar batas kemanusiaan, dan ini tentu saja tidak bisa dibiarkan.

"Kami menilai PT. PMJ ini sangat licik, karena beberapa kali antara kami diadu domba, seperti saat Nagari Kinali mempertanyakan hak mereka, pihak PT. PMJ yang sudah di buat oleh Nagari Simpang Tigo, begitupun sebaliknya, bahkan jika diadakan pertemuan dengan menghadirkan seluruh pihak mereka selalu berdalih, sudah ada pertemuan, dan petemuan untuk duduk bersama ini tidak pernah sekalipun dilakukan oleh PT. PMJ. Maka disinilah kami menilai kelicikan perusahaan ini. "

“Sadar akan adu domba dari perusahaan ini, kami Ninik Mamak dua Nagari ini, bersepakat untuk menuntut hak-hak kami yang dirampas, tentunya ada pendamping yang memiliki komitmen akan masalah yang kami hadapi ini, maka Pekat IB lah yang menjadi tumpuan dan harapan kami Ninik Mamak, anak cucu dan kemenakan kami,” ucap Syahrul yang juga ketua

Sementara itu Ketua Umum Pekat IB Sumbar, Berri Boer, juga menegaskan bahwa pihaknya akan benteng terdepan guna membantu masyarakat Kinali dan Simpang Tigo mendapatkan haknya kembali

"Seperti yang saya katakan, karena masalah ini sudah diserahkan kepada PEKAT, maka hal ini sudah menjadi tanggung jawab kami. Perlu monitor, saat ini PT. PMJ sudah penuh dengan kami, bukan dengan masyarakat dua nagari ini lagi. Dan kami sangat paham ya, itu tingkah laku perusahaan ini sangat biadab dan tidak manusiawi, ini harus dilawan, mereka memanfaatkan kelemahan dari masyarakat, kita akan usir dari tanah yang bukan menjadi hak mereka, "tegas Berri.

Sumber : OtoritasNews

0 comments:

Post a Comment