Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Sunday, 22 October 2017

Sekjen Pekat IB: Pernyataan Mahathir Ibarat Gunung Api yang Meletus Bagi Orang Bugis

Sekjen PEKAT IB, Nasrun Latjinta.

Pernyataan Mantan PM Malaysia DR Mahathir Muhammad pada acara tidak resmi di Turki beberapa waktu lalu mengundang aksi dan reaksi baik itu di Malaysia sendiri, apalagi di Indonesia.

Pernyataan Mahathir yang menyebutkan suku Bugis merupakan Lanun (perompak/bajak laut) menyakiti orang-orang Bugis se-Nusantara.

Tak ayal, Wapres Jusuf Kalla yang merupakan tokoh Bugis melakukan protes langsung kepada Wakil PM Malaysia atas pernyataan Mahathir tersebut.

Sedikit berbeda disampaikan oleh Sekjen Pekat IB, H Nasrun Latjinta yang juga merupakan orang bugis ketika dihubungi via telepon pada Minggu (22/10/2017).

Nasrun mengatakan bahwa pernyataan Mahathir itu ibarat gunung api yang meletus. Artinya pernyataan itu akan memporak-porandakan perasaan orang bugis, namun efek setelah itu akan bagus bagi persatuan orang-orang bugis.

“Lihatmi itu gunung api kalo meletus, akan hancur semua namun kalo sudahmi meletus, tanah disekitarnya akan jadi subur sekali,” ujarnya.

“Begitu ji juga dengan pernyataannta Mahathir, Boss” imbuhnya.

Lanjut Nasrun juga mengkritisi persatuan bugis senusantara yang rasa atau semboyan ‘Siri Na Pesse’ sudah mulai pudar saat ini.

“Kita lihat sekarang para Saudagar Bugis yang berkumpul setiap tahunnya, hanya membicarakan bisnis intern mereka sendiri. Apakah ada kegiatan yang mereka lakukan yang melibatkan kaum dhuafa ?. Apakah ada inisiatif mereka yang berkumpul untuk menyisihkan pendapatan mereka untuk membuat pasar bagi masyarakat bugis yang berpenghasilan rendah?. Mereka hanya peduli bagaimana bisnis mereka lancar saja” tuturnya.

Dikatakannya, sekarang suku Bugis dilecehkan orang, mana Siri Na Pesse nu, tidak ada sama sekali. Karena mereka tersandera dengan kepentingan bisnis mereka.

“Saya merasa sedih melihat kelakuan para tokoh-tokoh Bugis yang hanya memamerkan kekayaan mereka. Mereka membangun daerahnya dengan membuat sekolah yang paling mahal di Sulsel. Apakah itu bentuk kepedulian?,” kata Nasrun.

“Pernyataan Mahathir itu merupakan momentum yang baik untuk kita saling Sipakainga(mengingatkan), Sipakalebbi (menghargai) serta Siaddeppungan (bersatu) untuk menunjukkan bahwa suku Bugis itu bangsa yang berani, pelaut ulung dan yang pastinya tidak pernah takut mati untuk membela harga diri,” pungkasnya.

Sumber : OtoritasNews

0 comments:

Post a Comment