Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Saturday, 7 October 2017

7 Ribu Rumah Disemprot Anti Nyamuk

Ilustrasi

Untuk mengantisipasi penyakit malaria yang ditularkan melalui nyamuk apalagi dimusim hujan, Pemerintah Kabupaten Asahan menargetkan penyemprotan 7 ribu rumah dengan cairan anti nyamuk anopheles.

Program penyemprotan anopeles atau Indoor Residual Spraying (IRS) dilaksanakan didaerah endemis yang dianggap rawan penyebaran penyakit malaria, seperti kecamatan Sei Kepayang, Silo Laut dan Tanjungbalai.

“Target kami dalam program IRS ini sebanyak 7000 rumah warga dinding rumahnya akan dilakukan penyemprotan dan kegiatan tersebut kini masih berlangsung,” kata Kepala Dinas Kesehatan Asahan, dr Aris Yudhariansyah kepada wartawan, Jumat (6/10).

Iapun menambahkan, salah satu jalan untuk menekan angka penyakit musiman malaria yang kerap datang pada bulan di musim hujan ini adalah dengna IRS. Penyemprotan dilakukan dengan menyemprot insektisida di mana nanti residunya akan menempel di dinding sehingga nyamuk yang menempel didinding akan mati.

Adapun, oprasional penyemprotan dengan memggunakan IRS ini menggunakan dana APBD. Hal ini sebagai bentuk dukungan pembangunan Kabupaten Asahan yang memiliki target pada tahun 2020 Asahan tereliminasi dari kasus malaria.

“Tentunya hal tersebut berkat dukungan dan kerjasama dari masyarakat dalam mewujudkan misi Asahan sehat khususnya terbebas dari penyakit yang disebabkan oleh nyamuk”, tambahnya.

Adapun daerah yang menjadi target IRC yakni Kecamatan Sei Kepayang Timur sebanyak 1.300 rumah, Bagan Asahan 1.300 rumah, Sei Apung di 3Desa yakni 2.000 rumah, Silo Laut di 3 Desa 2.400 rumah.

Informasi yang diperoleh, adapun kasus malaria di Asahan sendiri kini mengalami penurunan. Penurun dimulai dari tahun 2014 dengan jumlah kasus sebanyak 2.389, kemudian pada tahun 2013 turun menjadi 1.018 kasus dan terakhir pada tahun 2016 kembali turun menjadi 688 kasus.

0 comments:

Post a Comment