Logo Design by FlamingText.com
Logo Design by FlamingText.com

Thursday 5 October 2017

Elpiji 3 Kg Hilang Dipasaran


Para ibu-ibu di Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur Kabupaten Asahan bingung karena elpiji 3 Kg hilang dipasaran. Selain itu kalau pun ada harganya melambung tinggi mencapai Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.

Padahal Pemkab Asahan secara resmi yang ditanda tangani Bupati Asahan Drs. H. Taufan Gama Simatupang MAP telah menanda tangani harga Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk 3 Kecamatan Kisaran Barat dan Kisaran Timur serta Kecamatan Air Joman harga tertinggi sudah ditetapkan Rp17 ribu. Tetapi fakta di lapangan berkata lain, justru harganya melonjak menjadi Rp20 ibu sampai Rp25 ribu. Inilah yang membuat warga heran dan menjerit tingginya harga elpiji 3 Kg subsidi ini, namun mereka tidak tahu harus mengadu kemana lagi

Menanggapi hal ini Ketua Lembaga Konsumen Indonesia (LKI) Kabupaten Asahan Ir. Suriandi kepada koran ini, Rabu, (4/10) mengatakan, kita terpaksa akan bicara terkait hilangnya elpiji 3 Kg yang dikhususkan untuk orang miskin subisidi pemerintah khususnya di Kecamatan Kisaran Barat dan Timur dan umumnya di Kabupaten Asahan. Terkaitnya elpiji 3 Kg mulai langka kalaupun ada warga harus dengan terpaksa merogoh koceknya dengan harga yang melambung tinggi,” ujarnya.

Masih dari Suriandi, padahal pasokan gas elpiji untuk Kabupaten Asahan menurut perhitungannya dari Pertamina Wilayah I Medan sebanyak 17.800 per harinya didistribusikan untuk Kabupaten Asahan, kalau menurut catatan kita dengan distribusi sebanyak itu kepada warga miskin Asahan sudah terbilang lebih, tetapi kenapa dilapangan elpiji 3 Kg mulai hilang dan harganya mencekik leher, lalu timbul pertanyaan ada pa ini,” terangnya.

“Kita mensiyalir adanya permainan oknum-oknum tertentu terkait elpiji 3 Kg di Asahan sudah bermain api tentang distribusi elpiji 3 Kg ini kepada pihak ketiga. Sehingga erat kaitannya elpji 3 Kg di Asahan sudah mulai langka,” bebernya.

Lebih lanjut menurutnya lagi, ada dugaan elpiji 3 Kg distribusi Asahan sudah urbanisasi ke daerah lain dan permainan oknum-oknum yang melakukan oplos elpiji 3 Kg menjadi elpiji 12 Kg untuk menarik keuntungan lebih.

Sementara itu Humas elpiji 3 Kg Pertamina Wilayah I Medan Rudy Aprianto ketika dikonfirmasi melalui Hp, Rabu (5/10) mengatakan, Pertaminan Wilayah I Medan tidak ada mengurangi jatah elpiji 3 Kg untuk Kabupaten Asahan bahkan kuota untuk Asahan bertambah.

“Kalau elpiji 3 Kg langka di Asahan, tentu ini harus kita lakukan penyelidikan di lapangan,” ujarnya.

“Kita juga menegaskan kepada Agen dan Pangkalan tidak membenarkan menaikkan harga yang sudah disepakati bersama dengan Pemkab dan Kotamadya jangan sekali-sekali menaikkan harga sesuai kesepakatan, apabila ini dilanggar dan konsekwensi kepada mereka,” bebernya.

Ditambahknnya lagi, terkait dengan banyak pengecer ditingkat bawah, sampai saat ini tidak ada secara resmi yang mengatur mereka, baik undang-undang maupun Perbuk. Mereka tidak diperbolehkan menjual secara eceran dengan harga sesuai ketentuan yang disepakati, sehingga memang kalau harga elpiji 3 Kg melambung tinggi, inilah yang menjadi kendala,” sebutnya.

Namun apabila ada agen ataupun pangkalan yang menaikkan harga tidak sesuai ketentuan yang disepakati bersama, tolong kami diberikan informasi, siapa agen dan pangkalan itu yang menaikkan harga, apabila ketahuan kita akan memberikan sanksi, pertama peringatan dan sampai sanksi terberat (PHU) Pemutusan Hubungan Kerja, seraya mengucapkan terimah kasih kepada koran ini untuk memberikan informasi kepada agen dan pangkalan yang bermain-main soal harga ELPIJI 3 Kg dilapangan,”ungkapnya.

0 comments:

Post a Comment